Hasil dari program penelitian Kemerdekaan, dekolonisasi, kekerasan dan perang di Indonesia 1945-1950  akan terbit beberapa bulan lebih lambat dari tenggat awal, yakni di akhir bulan November 2021, alih-alih pada bulan September 2021 seperti yang semula direncanakan. Penundaan ini merupakan konsekuensi langsung dari wabah COVID-19 yang telah mengakibatkan ditutupnya kantor-kantor arsip di Belanda dan di Indonesia, dan tidak dimungkinkannya lagi perjalanan dinas baik di dalam negeri maupun dari dan keluar negeri.

keterlambatan Penyelesaian Program penelitian akibat wabah covid-19
Hasil dari program penelitian Kemerdekaan, dekolonisasi, kekerasan dan perang di Indonesia 1945-1950  akan terbit beberapa bulan lebih lambat dari tenggat awal, yakni di akhir bulan November 2021, alih-alih pada bulan September 2021 seperti yang semula direncanakan.

Penundaan ini merupakan konsekuensi langsung dari wabah COVID-19 yang telah mengakibatkan ditutupnya kantor-kantor arsip di Belanda dan di Indonesia, dan tidak dimungkinkannya lagi perjalanan dinas baik di dalam negeri maupun dari dan keluar negeri. Selepas dibukanya kembali kantor arsip di Belanda pun situasi masih belum mendukung bagi penyelenggaraan penelitian secara menyeluruh, khususnya ketika berkenaan dengan kerja penelitian di Indonesia. Para peneliti di Belanda dan Indonesia terus mencari beragam cara terbaik guna menangani kendala yang tengah dihadapi.

Sebagaimana individu lain yang ditempatkan pada situasi tak menentu ini, para peneliti program ini tak bisa menebak sampai kapan keadaan ini akan berlangsung. Sebagai akibatnya, tenggat penyelesaian program penelitian ini harus dimundurkan, terlebih mengingat adanya kemungkinan munculnya gelombang kedua wabah COVID-19 di Belanda.

Publikasi pertama: perspektif komparatif internasional
Di musim panas ini telah terbit publikasi pertama bertajuk ‘Kekerasan ekstrem selama perang dekolonisasi dalam perspektif komparatif, 1945-1962.’ Publikasi tersebut terbit di  jurnal BMGN. Peluncurannya dapat disaksikan pada video berikut.

Perdebatan Publik dan Dampak Sosial
Mengingat besarnya dampak sosial akibat penyelenggaraan penelitian ini, banyak pihak turut memantau jalannya program penelitian ini. Sejak awal, program ini dirancang untuk terbuka terhadap beragam sudut pandang dan tanggapan yang datang dari berbagai kelompok masyarakat baik di Belanda maupun di Indonesia. Kelompok Pemerhati Sosial yang terdari dari tujuh organisasi yang memayungi beragam latar belakang kelompok masyarakat mulai dari lingkup veteran, komunitas masyarakat indo, dan kelompok masyarakat Maluku di Belanda turut dilibatkan dalam program penelitian ini.

Kami kerap memperoleh pertanyaan dari media ihwal batas keterbukaan penelitian ini. Pada prinsipnya, program penelitian ini membuka diri terhadap beragam kritik dari pelbagai kelompok masyarakat. Akan tetapi, akhir-akhir ini, kami mengamati adanya kecenderungan yang meragukan integritas personal dan keilmuan para peneliti yang terlibat dalam program penelitian ini. Menurut hemat kami, kecenderungan tersebut cukup mengkhawatirkan karena bisa jadi sangat membatasi keleluasaan para peneliti yang kini seolah-olah tak lagi diperkenankan untuk menyatakan pendapat pribadi meskipun pendapatnya tersebut didasarkan pada hasil riset yang menyeluruh. Selain itu, kecenderungan tersebut berpotensi melumpuhkan segala jenis diskusi substantif. Padahal, lewat diskusilah program penelitian ini bisa berkembang, yang terbukti dari mulai berterbitannya hasil-hasil penelitian awal program penelitian.

Tentang Program Penelitian Ini
Program penelitian Kemerdekaan, Dekolonisasi, Kekerasan dan Perang di Indonesia, 1945-1950 adalah program riset bersama yang diselenggarakan oleh tiga lembaga penelitian Belanda, yaitu Institut Kerajaan Belanda untuk Kajian Asia Tenggara dan Karibia (KITLV), Institut Belanda untuk Sejarah Militer (NIMH), dan Institut Belanda untuk Studi Perang, Holocaust, dan Genosida (NIOD). Program penelitian yang terdiri dari delapan sub-program ini bertujuan untuk memberi jawaban akademis atas pertanyaan yang berkaitan dengan sifat, penyebab, lingkup, dan dampak kekerasan yang dilakukan oleh Belanda yang dilihat dalam bingkai konteks politik, sosial dan internasional yang lebih luas.

14-08-2020